MOST RECENT

PSSU Tumbangkan PSSP


LHOKSUKON - PSSU Ulee Rubek, Aceh Utara menumbangkan PSSP Aceh Timur, 3-2 (0-0) dalam laga perempatfinal turnamen HUT Persimaja III, di lapangan Matang Drien, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rabu (11/5).

Sejak menit awal, kedua kubu bermain ekstra hati-hati. Pemain PSSU, Musli, dan Danil mencoba menekan barisan bawah PSSP. Sayangnya, barisan bawah PSSP terlalu rapat untuk ditembus. Sampai babak pertama berakhir, kedudukan tetap 0-0.

Memasuki babak kedua, anak-anak PSSP mengambil peran. Mereka bermain agresif. Striker PSSP, Samsul memompa semangat teman-temannya untuk membombardir gawang lawan. Usaha mereka selalu gagal karena rapatnya barisan bawah PSSU. Hingga pluit akhir, kedua kubu tak mampu menciptakan gol. Untuk menentukan pemenang, panitia terpaksa menggelar adu penalti. Dalam drama 12 pas tersebut, PSSU unggul 3-2.(c46)

01.37 | Posted in | Read More »

Persiga Kandaskan Terminal


LHOKSUKON – Persiga Lapang, Aceh Utara menghentikan laju Terminal FC Panton Labu, Aceh Utara, 4-3 (1-1) dalam laga perempatfinal turnamen HUT Persimaja III, di lapangan Matang Drien, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Jumat (13/5). Sejak menit awal, kedua kubu bermain ekstra hati-hati. Mereka hanya sesekali melakukan serangan ke jantung pertahanan lawan. Namun, menit 15, pemain Terminal FC, Mahfud diganjal keras dalam kotak penalti. Wasit Ilyas MA pun memberikan hadiah penalti dan mampu diselesaikan dengan baik oleh Mahfud.

Namun, kedudukan 1-0 untuk Terminal FC tak bertahan lama. Lima menit kemudian, striker Persiga, Beckam mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor imbang bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, tensi permainan semakin panas. Kedua kubu berambisi untuk mengalahkan lawan. Sayangnya, hingga pluit panjang ditiupkan, keduanya tak mampu menambah poin. Untuk menentukan pemenang, terpaksa melewati drama adu penalti. Hasilnya, Persiga unggul 4-3. Petang nanti berlaga Pormas Aceh Timur melawan PSSU Aceh Utara.(c46)

01.35 | Posted in | Read More »

Pormas Lolos ke Final


LHOKSUKON – Pormas Aceh Timur lolos ke partai final setelah mengalahkan PSSU Ulee Rubek, Aceh Utara, 1-0 dalam lanjutan turnamen HUT Persimaja III, di lapangan Matang Drien, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Sabtu (14/5).

Sejak menit awal pertandingan, kedua kubu bermain ekstra hati-hati. Hanya sesekali melakukan serangan ke barisan bawah lawan. Hasilnya, hingga babak pertama berakhir, kedua kubu terpaksa puas dengan skor 0-0.

Memasuki babak kedua, tensi permainan semakin memanas. Anak-anak Pormas berkali-kali berupaya menerobos jantung pertahanan lawan. Namun, barisan PSSU terlalu rapi, hingga sulit ditembus. Menjelang babak kedua berakhir, striker Pormas memecah kebuntuan dengan menciptakan gol. Skor 1-0 bertahan untuk kemenangan Pormas hingga laga berakhir. Petang nanti, Armada FC Aceh Timur melawan Persiga Lapang, Aceh Utara.(c46)

01.34 | Posted in | Read More »

Barang Bersejarah di Rumah Cut Meutia Minim


LHOKSUKON - Jumlah replika barang peninggalan sejarah di Rumah Cut Meutia, di Desa Mesjid Pirak, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara sangat minim. Saat ini, di dalam rumah tersebut hanya ada beberapa foto perjuangan Cut Meutia melawan Belanda.

Abdullah (45), Mukim Pirak, Kecamatan Matangkuli, kepada Serambi, Rabu (11/5) menyebutkan pihaknya pernah mengusulkan ke Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Aceh Utara agar rumah itu diisi dengan barang-barang bersejarah. “Misalnya ranjang, lemari, meja dan kursi yang bentuknya seperti digunakan Cut Meutia. Namun, hingga kini belum ada realisasinya,” sebut Abdullah.

Jika ada barang peninggalan sejarah, lanjutnya, minat masyarakat mengunjungi rumah tersebut akan tinggi. “Selama ini, minat orang berkunjung rendah sekali. Karena, yang dilihat di sana hanya rumah, sedangkan barang lain tidak ada,” ujar Abdullah seraya berharap Pemkab Aceh Utara bisa mengisi barang-barang bersejarah di dalam rumah tersebut.

Kabid Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan, Aceh Utara, Nurlina, menyatakan pihaknya sudah menerima permintaan masyarakat. “Namun, kendalanya tak ada referensi sejarah tentang bentuk asli dari barang-barang di rumah Cut Meutia tempo dulu. Saya sudah bertemu keturunan Cut Meutia, Tgk Akmaruddin. Namun, beliau jug tidak ingat lagi bentuk barang-barang tersebut,” jelasnya. Jika ada ahli sejarah yang tahu isi rumah itu, Nurlia menyatakan pihaknya siap membuat replika barang-barang peninggalan sejarah itu.(c46)

01.32 | Posted in , | Read More »

Polisi Amankan Empat Ton Kayu Ilegal


LHOKSUKON – Polres Aceh Utara mengamankan empat ton kayu ilegal, di Desa Keude Paya Bakong, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Sabtu (14/5/2011) dinihari. Kayu jenis meranti dan merbo itu diamankan di kawasan persawahan desa setempat, sedangkan pemilik kayu sedang diselidiki oleh tim Reskrim Polres Aceh Utara.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, melalui Waka Polres, Kompol Sigit Ali Ismanto, kepada Serambinews.com, menyebutkan, pihaknya menerima informasi dari masyarakat tentang keberadaan kayu illegal tersebut.

“Kayu itu disembunyikan di persawahan. Tidak ada jalan menuju ke sawah itu. Sehingga, kita kesulitan mengangkut kayu itu. Bahkan, ada 15 potong lagi yang kita tinggal di lokasi, karena tidak muat mobil. Hari ini, sisa kayu illegal itu kita angkut lagi ke Mapolres,”sebut Waka Polres.

Ditambahkan, selama ini, Kecamatan Paya Bakong masuk dalam pengawasan khusus Polres Aceh Utara. Pasalnya, menurut laporan masyakat, kawasan tersebut banyak terjadi penebangan liar.(masriadi sambo)
--
editor: ibrahim ajie

01.30 | Posted in | Read More »

Polisi Bekuk Bandar dan Pembeli Togel

LHOKSUKON – Aparat Mapolsek Lhoksukon, Aceh Utara, membekuk Ashari (41) warga Keude Lhoksukon, seorang bandar togel, dan tiga orang pembeli yaitu Muhammad Nasir (51) dan Jamaluddin (32), keduanya warga Desa Dayah, Lhoksukon, dan Teuku Hendra (26) warga Desa Keude Lhoksukon, Jumat (13/5/2011).

Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, melalui Kapolsek Lhoksukon, Iptu M Ridwan didampingi Kanit Reskrim Briptu Mas Ariadi, kepada Serambinews.com, Sabtu (14/5/2011), menyebutkan, selain membekuk keempat tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa empat handphone yang diduga dipergunakan untuk bertransaksi togel, dan uang tunai Rp 107.000.

“Awalnya kami menangkap Ashari di sebuah warung di Keude Lhoksukon. Dia ini memang menjadi target operasi (TO) kita,” sebut Kapolsek.

Setelah itu, operasi penangkapan bandar dan pembeli togel itu dipisah menjadi empat tim. Masing-masing tim mengincar para pembeli dan agen togel. Setelah berhasil menangkap Ashari, tim lainnya, berhasil menangkap Teuku Hendra, dan Muhammad Nasir di Desa Cebreuk, Lhoksukon.

“Menurut hasil pemeriksaan sementara. Dalam semalam, bandar togel ini mampu mengumpulkan uang sebesar Rp 3,3 juta untuk penjualan di kawasan Kecamatan Lhoksukon,” ungkap Kapolsek.(masriadi sambo)
--
Editor: ibrahim ajie

01.29 | Posted in | Read More »

Maling Bobol Toko Pakaian


LHOKSUKON – Toko Pakaian Nusa Indah yang terletak di Jalan Asia, Desa Kota Pantonlabu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Sabtu (14/5/2011) menjelang subuh dibobol maling. Pelaku berhasil membawa kabur sejumlah pakaian dan celana jeans. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 20 juta.

Pemilik Toko Nusa Indah, Muhammad Nur (30), kepada Serambinews.com, menyebutkan, saat kejadian toko tersebut dalam keadaan kosong. Malam itu dia menginap di toko rekannya, tak jauh dari lokasi kejadian. “Saya pikir pencuri masuk jelang subuh. Karena, sekitar pukul 03.00 WIB masih ada anak lajang yang bermain gitar di depan toko saya,” sebut Muhammad.

Ditambahkan, dia baru sadar tokonya digasak maling sekitar pukul 07.00 WIB pagi. Itu pun setelah dikabari tetangganya. “Pintu toko sudah terbuka. Saya kira, gemboknya digergaji oleh si pencuri itu,” sebut Muhammad.

Sementara itu, Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye, Iptu Mardan P, menyebutkan, pihaknya sudah mengetahui kejadian itu. Namun, korban belum membuat laporan resmi ke Mapolsek setempat.(masriadi sambo)

01.28 | Posted in | Read More »

Operasi Polisi Temukan 2,5 Ha Ladang Ganja


LHOKSUKON - Satuan narkoba Polres Aceh Utara menemukan 2,5 hektare ladang ganja siap panen di kawasan perbukitan Desa Riseh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Sabtu (14/5). Penemuan ladang ganja itu berawal dari penangkapan empat tersangka pengedar narkoba di Desa Keude Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Jumat (13/5). Saat penangkapan itu ditemukan 22 bal ganja kering di dalam mobil Avanza warna hitam dengan nomor polisi, BL 1576 RI.

Keempat tersangka yakni Mahdi Zakaria (26), Zainuddin Ilyas (36), warga Desa Semuti, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Saifuddin Ahmad (29) warga Desa Tanoe Anoe, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara dan Syamaun (28) warga Desa Blang Mayak, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, melalui Kasat Narkoba AKP Syafran, kemarin, menyebutkan setelah ditangkap keempat tersangka itu mengaku akan menjual ganja tersebut ke Medan, Sumatera Utara. Selain itu, empat tersangka tersebut juga mengaku memiliki lahan ganja siap panen di kawasan Sawang. “Dari pengakuan tersangka itulah, kita ketahui bahwa mereka memiliki ladang ganja di dua titik di perbukitan Sawang. Di lokasi pertama, kita temukan setengah hektare lahan ganja, dan di lokasi kedua sekitar dua hektare lahan ganja siap panen,” sebut AKP Syafran.

Ditambahkan, kini, empat tersangka mendekam di sel Satnarkoba Polres Aceh Utara untuk pengembangan lebih lanjut. “Tim di lapangan mencabut batang ganja dan memusnahkannya di lokasi. Sebagian batang ganja itu kita bawa pulang ke Mapolres Aceh Utara untuk barang bukti,” ujar AKP Syafran.

Dia menghimbau agar masyarakat proaktif melaporkan kasus-kasus narkoba ke Polres Aceh Utara. “Sehingga, dengan bantuan masyarakat, kita mudah menangkap pengedar narkoba di Aceh Utara,” pungkas AKP Syafran. (c46)

01.25 | Posted in | Read More »

Takut Tuhan




Tuhan maha penyanyang
Maha pengasih
Maha pemberi
Maha segalanya

Takut pada Tuhan
Sebuah keharusan
Sebuah kewajiban
Takut karena tak menjalankan perintahNya

Karena dia sang pencipta
Maha segalanya

Kantorku, 15 Mai 2011

01.23 | Posted in , | Read More »

Tahun Pertama




Sayang …
Banyak hal yang sudah kita lewati
Sehat dan sakit
Semua cobaan yang diberikanNya
Kita lalui dengan tabah

Sayang…
Tahun pertama telah berlalu
Kesulitan mulai terasa
Masalah datang berurutan
Seperti anak peluru di medan perang

Sayang…
Kisah ini belum berjalan lama
Cobaan akan terus datang menyapa
Pertaannya, mampukah kita berhatan?

Sayang …
Tuhan mencoba hambanya dengan kata miskin dan kaya
Tuhan memberikan cobaan untuk sebagai sebuah ujian
Luluskah kita?
Mampukah kita naik tingkat?

Sayang…
Kuingin kamu selamanya
Walau apa pun yang terjadi

Kantorku, 9 Mai 2011

04.15 | Posted in , | Read More »

Bustami Si Pengrajin Rumbia






BUSTAMI (40) sibuk menganyam daun rumbia untuk dijadikan atap rumbia di depan rumahnya di Desa Alue Tingkeum, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (1/5) sore. Sesekali dia menyeka peluh yang menetes di keningnya. Ayah tiga anak itu, telah puluhan tahun bekerja sebagai pengayam daun rumbia. Sesekali dia bekerja serabutan, sebagai buruh tani di areal persawahan milik warga setempat.



Pendapatannya sangat terbatas. Bahkan, untuk makan saja sulit. Dalam sehari dia mampu menyiapkan atap rumbia sebanyak sepuluh lembar. Harga jual Rp 2.000 per lembar.



“Kami terus berupaya bertahan hidup. Mendapatkan rezeki ala kadar, terpenting kami tidak mengemis. Rezeki kami meski pun sedikit, terpenting halal,” sebut Bustami ditemani istrinya, Cut Rohana (30).



Keluarga itu satu dari ribuan penduduk miskin di Kabupaten Aceh Utara. Amatan Serambi, rumah yang didiami Bustami berlantai tanah, dengan luas 4 x 6 meter. Dinding rumah sebagian pelepah rumbia, dan sebagian lainnya papan bekas. Rumah itu pernah roboh dua bulan lalu diterpa angin kencang. Lalu, Bustami meminjam uang keluarga untuk membangun kembali rumah tersebut.



“Sangat sempit. Kalau hujan tempiasnya masuk ke dalam rumah. Karena, belum ada uang untuk memperbaikinya atap rumah dan dinding yang lebih bagus, agar layak huni,” sebut Bustami.



Miris. Itulah kata yang cocok buat keluarga itu. Bustami menyebutkan, sudah beberapa kali petugas Kantor Bupati Aceh Utara memotret rumah itu. “Janjinya akan diberikan bantuan rumah. Namun, sampai sekarang tidak ada. Saya sudah tidak sanggup hitung lagi, berapa kali dipotret rumah saya ini,” ujarnya miris.



Dia berharap ke depan, Pemerintah Aceh Utara memberikan bantuan rumah untuk kaum miskin di kabupaten itu. Bustami tidak sendiri, penduduk di Desa Alue Ie Puteh, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara juga mengalami hal serupa. Keuchik Alue Ie Puteh, Ibrahim Saleh (54) menyebutkan sebanyak 27 kepala keluarga (KK) hingga kini belum memiliki rumah di desanya.



“Ada 27 KK penduduk miskin, mereka tidak memiliki rumah yang layak huni. Pendapatan mereka sangat terbatas, dan tidak menentu. Kami harap, pemerintah bisa membantu membangun rumah mereka,” harap Ibrahim Saleh.



Ditambahkan, pihaknya sudah tiga kali mengirimkan permohonan bantuan rumah pada Pemerintah Aceh Utara. Namun, realisasinya nihil. “Kita buat proposal, kita kirimkan permohonan bantuan rumah ke Bupati Aceh Utara, Ilyas A Hamid. Namun, sampai sekarang belum ada realisasi, kami harap ini bisa menjadi perhatian serius dari pemerintah,” ujar Ibrahim.



Penduduk miskin memang masih banyak di Aceh Utara. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Utara Husnul menyebutkan, dari 529.751 jiwa penduduk di Aceh Utara, sebanyak 214.541 jiwa tergolong miskin. Sementara itu, data dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Aceh Utara, angka pengangguran akhir tahun 210 lalu mencapai 49.962 orang.



Bustami satu dari ribuan penduduk miskin yang menunggu program peningkatan kesejahteraan rakyat dari Pemerintah Aceh Utara. Mereka bermimpi bisa hidup layak, mendapatkan pekerjaan yang memadai, dan uangnya bisa membiayai pendidikan anak-anaknya. Ini pekerjaan rumah bagi eksekutif dan legislatif di daerah ini. Entah kapan mimpi masyarakat miskin itu terwujud. Entahlah. (masriadi sambo).

02.15 | Posted in , | Read More »

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added