MOST RECENT

|

Pupuk Langka di Lhokseumawe



Lhokseumawe [AER]- Kelangkaan pupuk masih terjadi di Kota Lhokseumawe. Kelangkaan pupuk di daerah itu sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Hal itu membuat para petani dan pedagang mengeluh. Akibat kelangkaan itu, harga pupuk di pasaran juga meningkat drastis.


“Kami sangat susah mendapatkan pupuk saat ini, karena terbatasnya ketersedian di pihak distributor dan penyalur,” ujar Efendi, salah seorang pedagang pupuk di Pasar Cunda , Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe, Minggu (20/4).


Dia menyimpulkan kelangkaan pupuk yang terjadi di Lhoskeumawe saat ini dikarenakan kurangnya pasokan dari distributor pupuk yang ada di Lhokseumawe maupun yang dipasok dari Medan, Sumatera Utara.


Hal yang sama juga diakui Kamaruddin, pemilik Toko Mulia Tani di Pasar Peutuet, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Dia bahkan mengherankan, beberapa pupuk bersudsidi seperti Pupuk sp36 dan NPK seakan hilang dipasaran. Namun, pupuk jenis urea diakuinya masih tersedia stok yang cukup. “ Saya tidak tahu persis langka pupuk saat ini, namun ada isu bahwa pihak distributor di Medan menjatah setiap pupuk yang dikirm ke Aceh,” ungkap Kamaruddin.


Untuk pupuk bersubsidi seperti Urea meningkat dari harga Rp 110.000 per sak naik menjadi Rp 130.000 per sak. Untuk jenis Urea masih stabil pada harga sebelumnya Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per sak. Sementara itu, untuk jenis NPK dijual dengan harga Rp 145.000 per sak. Sebelumnya harga pupuk ini hanya sebesar Rp 115.000 per sak.


Sementara itu, salah seorang petani di Desa Cunda, Kecamatan Muara Dua Kota Lhoskeumawe khawatir akan langkanya pupuk dipasaran. “Sebentar lagi musim tanam. Kalau langka terus pupuk, sulit. Sangat mengkhawatirkan,” sebutnya.


Amatan AER dibeberapa pusat toko perbelanjaan alat-alat pertanian harga pupuk memang sangat bervariasi. Umumnya, pedagang yang ditemui menyebutkan ada kenaikan harga 15 persen dibanding harga dua minggu lalu. Mereka mengaku tidak tahu pasti mengapa bisa terjadi kelangkaan pupuk di Kota Lhokseumawe.


Tahun 2008 ini Pemerintah Pusat sebenarnya telah menyiapkan dana untuk pupuk sebesar Rp 10 triliun. Tujuannya meningkatkan produksi beras dan swasembada pangan di Indonesia. Namun, di Aceh, kelangkaan pupuk masih terus terjadi. [Masriadi Sambo]

Publis Oleh Dimas Sambo on 00.53. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Pupuk Langka di Lhokseumawe"

Posting Komentar

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added