MOST RECENT

|

Love is Cinta



Untuk 9 April

Ketika aku tak memiliki apa pun kau mulai mendekat
Sepenggal pesan singkat, di saat aku ditabalkan mahasiswa teladan dua tahun lalu
Saat itu
Aku kehilangan arah
Bimbang membawa hati yang gersang
Bimbang pula ke mana harus berlabuh

Saat itu, tak ada yang istimewa
Tempat tidur di bawah tenda kumuh
Dan, kamu membenahinya
Merapikan semua buku yang berserakan
Membantu semua kegiatanku
Ah, kamu bilang, inilah resiko jadi pacar seorang aktifis

Dan, disaat waktumu melelah
Kamu masih sempatkan diri untuk melihat lokasi kumuh itu
Kembali merapikan buku yang berserakan
Ya, di sekretariat organisasi

Itu dua tahun lalu
Waktu terus berjalan
Perlahan kubenahi hidup dengan rizki dari Nya
Dengan do’amu tentunya
Dengan semua orang yang mendoakan langkahku

Disaat itu pula semua membaik
Menghabiskan waktu setiap akhir pekan
Menatap bulan di Jasbret
Menghitung bintang yang bersinar
Dan, kamu bilang itu yang terindah
Saat kita menghabiskan ratusan ribu hanya untuk sepiring nasi
Ah, jika ini dibelikan beras, dan disumbangkan anak yatim, rasanya lebih berharga
Kamu bilang, inilah masa indah
Kan tak selamanya begini
Hanya sekali
Esok pagi, kita kan kembali berbakti untuk negeri
Bekerja yang baik untuk perusahaan
Meski sedikit tak dimaknai
Tapi sudahlah, kamu kata itulah nasib buruh

Kini,
Ketika aku rapuh kembali
Kamu masih ada di sini
Ya, menatap bulan di Jasbret
Duduk, termangu, berpikir untuk hari depan yang cerah
Berpikir untuk membatalkan jadwal menuju rumah impian
Dan, aku salut
Kamu masih di sini
Di tempat ini
Dan, ketika ku berpaling
Kamu setia menemani
Menggelut rambutku yang ikal, sedikit acak-acakan
Kamu bilang
Dua bulan lagi, sebuah harapan baru kan tiba
Sebuah wujud dari cita-cita
Sebuah impian untuk lebih baik
Membangun diri
Membangun martabat
Ya, demi Aceh bermartabat

Dan, ketegaranmu, membuatku semakin yakin
Hidup adalah perjuangan
Hidup adalah pilihan
Dan, hidup adalah sesuatu yang nyata untuk berbuat seadanya
Selamat ulang tahun cinta


Markas Biru, 7 April 2009

*masriadi sambo*

Publis Oleh Dimas Sambo on 23.26. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added