Bayi 21 Bulan Itu Kini Mulai Sulit Bernapas
BAYI mungil yang baru berusia 21 bulan itu terus saja meringis kesakitan. Napasnya tersengal-sengal, seakan sedang menahan rasa sakit yang tidak terperi. Betapa tidak, kulit di sekujur tubuh bayi yang diberi nama Maulana ini sudah melepuh, seakan seperti luka bakar.
Kulit di beberapa bagian tubuh putra pertama pasangan Siti Aminah (30) dan Mus Muliadi (30) ini, juga sudah tertarik sehingga menimbulkan bekas retak-retak dan lebam. Sesekali ia juga menggaruk beberapa bagian tubuhnya, sepertinya ia tidak kuasa menahan gatal.
“Lima hari setelah lahir, kulit anak saya sudah seperti ini. Awalnya, hanya terlihat berwarna kuning. Lalu, berubah menjadi hitam seperti hangus terbakar,” ungkap Siti Aminah saat disambangi Serambi Sabtu (5/3), di rumahnya, di Dusun Bale Mancang, Desa Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Aminah mengatakan tidak punya dana yang cukup untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Sehari-hari, Siti Aminah dan suaminya hanya bekerja sebagai buruh pembuat batu bata di desa mereka. Penghasilan mereka pun tak lebih Rp 400.000 per bulan. “Saya sudah pernah bawa ke Puskemas. Namun, belum sembuh juga sampai sekarang. Saya ingin, anak saya bisa seperti bayi lainnya. Tidak kesulitan bernapas dan tidak memendam rasa sakit dan gatal,” harap Siti Aminah.
Pengobatan alternatif pun telah dilakukan. “Kami sudah coba menggunakan obat kampung. Tapi, belum terlihat hasilnya,” keluh Siti Aminah dengan mata berkaca-kaca.
Sementara Maulana, sama sekali tidak bisa diajak bercanda. Dia hanya bisa menangis. Tangannya menggaruk kepala, kaki, dan badan. “Kami harap pemerintah atau para dermawan bisa membantu meringankan beban anak kami,” harap Siti Aminah.(masriadi sambo)
Akses m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda.