Barang Bersejarah di Rumah Cut Meutia Minim
LHOKSUKON - Jumlah replika barang peninggalan sejarah di Rumah Cut Meutia, di Desa Mesjid Pirak, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara sangat minim. Saat ini, di dalam rumah tersebut hanya ada beberapa foto perjuangan Cut Meutia melawan Belanda.
Abdullah (45), Mukim Pirak, Kecamatan Matangkuli, kepada Serambi, Rabu (11/5) menyebutkan pihaknya pernah mengusulkan ke Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Aceh Utara agar rumah itu diisi dengan barang-barang bersejarah. “Misalnya ranjang, lemari, meja dan kursi yang bentuknya seperti digunakan Cut Meutia. Namun, hingga kini belum ada realisasinya,” sebut Abdullah.
Jika ada barang peninggalan sejarah, lanjutnya, minat masyarakat mengunjungi rumah tersebut akan tinggi. “Selama ini, minat orang berkunjung rendah sekali. Karena, yang dilihat di sana hanya rumah, sedangkan barang lain tidak ada,” ujar Abdullah seraya berharap Pemkab Aceh Utara bisa mengisi barang-barang bersejarah di dalam rumah tersebut.
Kabid Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan, Aceh Utara, Nurlina, menyatakan pihaknya sudah menerima permintaan masyarakat. “Namun, kendalanya tak ada referensi sejarah tentang bentuk asli dari barang-barang di rumah Cut Meutia tempo dulu. Saya sudah bertemu keturunan Cut Meutia, Tgk Akmaruddin. Namun, beliau jug tidak ingat lagi bentuk barang-barang tersebut,” jelasnya. Jika ada ahli sejarah yang tahu isi rumah itu, Nurlia menyatakan pihaknya siap membuat replika barang-barang peninggalan sejarah itu.(c46)