MOST RECENT

|

Ramadhan 2011



SELAMA RAMADHAN banyak jadwal yang berubah. Di hari biasa, umumnya mulai beraktifitas sejak pukul 09.00 WIB. Artinya, bangun tidur tepat ketika azan subuh. Lalu, tidur lagi, dan bangun lagi pukul 07.30 WIB. Baca koran, lalu mandi dan sarapan. Memasuki puasa, bangun sahur, subuh dan tidur lagi. Lalu, baru bangun tidur pukul 09.00 WIB. Mulai beraktifitas pukul 10.00 WIB.


Perubahan lainnya, selama ramadhan ini, insiden pun minim. Jarang sekali terjadi peristiwa yang luar biasa. Hanya sesekali terjadi kebakaran dan laka lantas, menewaskan sejumlah orang. Jika hari biasa, berbagai insiden terjadi saban hari. Dari pencurian sampai pemerkosaan. Seakan para bandit pun tiarap di bulan yang penuh berkah ini.

Selain itu, jadwal sore hari pun berubah. Sebelum puasa, saban sore selalu disibukkan di kantor atau di rumah. Pasti main game. Kini, saban sore disibukkan mencari minuman untuk berbuka puasa.


Jadwal lainnya yang berubah adalah bagaimana mengatur keuangan untuk mempersiapkan hari raya Idul Fitri. Sudah menjadi tradisi di negeri ini, Idul Fitri identik benda serba baru. Baju baru. Peci, kain sarung, pakaian koko, plus berbagi ke orang yang kurang mampu. Berbagi pada orang-orang yang berjasa dalam hidup ini. Orang-orang inilah yang melahirkan energi positif untuk menjalani hidup. Bahwa hidup dunia hanya sementara. Dunia hanya tempat/wadah numpang untuk berbagi, dan tertawa. Hidup tak perlu ribet. Tak muluk-muluk, harus raih ini dan itu. Mengalir seperti air.


Bahwa hidup adalah perjuangan, ya. Namun, definisi perjuangan tidak mesti terlalu berlebihan. Perjuangan untuk menjadi orang baik, dikenang oleh banyak orang. Perjuangan untuk memberikan yang terbaik buat keluarga. Membahagiakan orang yang selalu didekat kita.

Bahwa di dunia tak semua orang berprilaku baik, itu harus diamini. Namun, biarlah mereka dengan dunianya. Biarlah mereka dengan karakternya. Perangai manusia pasti berbeda. Ada baik dan buruk. Itu pula Allah menciptakan surga dan neraka.


Ramadhan ini menjadi waktu yang tepat untuk mengintrospeksi diri. Seberapa banyak kita menyakiti orang lain, dan seberapa pula kebaikan yang kita perbuat. Mari merenung.

[masriadi sambo]

Publis Oleh Dimas Sambo on 08.44. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added