Berbenah Menuju Sekolah Berkarakter
SEJUMLAH murid SDN 1 Syamtalira Bayu, di Desa Keude Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara sedang bermain di halaman sekolah mereka. Ada yang bermain bola, ada pula hanya duduk bersama teman-temannya.
Sekolah tempat anak-anak itu bermain dan belajar, merupakan sekolah tertua di Aceh Utara. Berdiri sejak tahun 1912, jauh sebelum Indonesia merdeka. Sekolah tersebut merupakan sekolah peninggalan zaman penjajahan Belanda. Jauh sebelum kedua orang tua mereka lahir.
Ketika bel berbunyi tanda masuk, seluruh murid masuk ke ruang kelas dengan tertib. Di dalam ruang kelas, terlihat murid duduk berkelompok. Pola belajar di sekolah itu cenderung membuat murid aktif berdiskusi. Sehingga, murid tidak bosan mendengar ceramah dari guru.
Kini, sekolah itu terus berbenah. Hasilnya, sekolah tersebut kini berstatus sekolah inti. Membawahi tujuh sekolah dasar lainnya di kecamatan tersebut. “Alhamdulilah, dengan kerja keras semua guru, kini sekolah ini menjadi sekolah favorit. Setiap tahun kami terpaksa menolak siswa, karena jumlah ruangan sangat terbatas,” ujar Kepala SDN 1 Syamtalira Bayu, Syamsuddin Arif kepada Serambi, kemarin.
Ditambahkan, setiap ujian nasional, seluruh murid di sekolah itu lulus seratus persen. “Kami berencana mempersiapkan sekolah ini menjadi sekolah dengan pendidikan karakter. Ini juga telah disetujui oleh UPTD Dinas Pendidikan Syamtalira Bayu. Kami menilai, pendidikan karakter ini penting untuk memperbaiki moral anak bangsa. Banyak anak-anak kita lihat selama ini, jika melintas di depan orang tua tidak mau lagi menundukkan badan,” sebut Syamsuddin Arif.
Sekolah itu terus berbebah. Seluruh guru kompak untuk memajukan dunia pendidikan di kecamatan tersebut. Mereka komit mengusung cita-cita mulia yaitu mencerdaskan anak bangsa. Semoga. * masriadi sambo
Sekolah tempat anak-anak itu bermain dan belajar, merupakan sekolah tertua di Aceh Utara. Berdiri sejak tahun 1912, jauh sebelum Indonesia merdeka. Sekolah tersebut merupakan sekolah peninggalan zaman penjajahan Belanda. Jauh sebelum kedua orang tua mereka lahir.
Ketika bel berbunyi tanda masuk, seluruh murid masuk ke ruang kelas dengan tertib. Di dalam ruang kelas, terlihat murid duduk berkelompok. Pola belajar di sekolah itu cenderung membuat murid aktif berdiskusi. Sehingga, murid tidak bosan mendengar ceramah dari guru.
Kini, sekolah itu terus berbenah. Hasilnya, sekolah tersebut kini berstatus sekolah inti. Membawahi tujuh sekolah dasar lainnya di kecamatan tersebut. “Alhamdulilah, dengan kerja keras semua guru, kini sekolah ini menjadi sekolah favorit. Setiap tahun kami terpaksa menolak siswa, karena jumlah ruangan sangat terbatas,” ujar Kepala SDN 1 Syamtalira Bayu, Syamsuddin Arif kepada Serambi, kemarin.
Ditambahkan, setiap ujian nasional, seluruh murid di sekolah itu lulus seratus persen. “Kami berencana mempersiapkan sekolah ini menjadi sekolah dengan pendidikan karakter. Ini juga telah disetujui oleh UPTD Dinas Pendidikan Syamtalira Bayu. Kami menilai, pendidikan karakter ini penting untuk memperbaiki moral anak bangsa. Banyak anak-anak kita lihat selama ini, jika melintas di depan orang tua tidak mau lagi menundukkan badan,” sebut Syamsuddin Arif.
Sekolah itu terus berbebah. Seluruh guru kompak untuk memajukan dunia pendidikan di kecamatan tersebut. Mereka komit mengusung cita-cita mulia yaitu mencerdaskan anak bangsa. Semoga. * masriadi sambo
Publis Oleh Dimas Sambo
on 00.30. Filed under
PENDIDIKAN,
UPDATE SAMBO
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response