MOST RECENT

|

PROFIL KOTA LHOKSEUMAWE





PEMIMPIN PEMERINTAHAN
Walikota : Munir Usman
Wakil Walikota : Suadi Yahya
Sekda : Safwan

ADMINISTRASI

Profil Wilayah
Kota Lhokseumawe menjadi daerah otonom sejak tahun 2001. Kota itu sebelumnya berbentuk kota administratif dan tunduk pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Namun, kini kota itu merupakan kota yang sedang berkembang. Membangun daerah perekonomian masyarakatnya.
Kota ini terletak di Garis 96 º 20 ' - 97 º 21' Bujur Timur dan 04 º 54 ' - 05 º 18 ' Lintang Utara Luas : 181.06 Km2


BATAS WILAYAH

Secara wilayah geografis Kota Lhokseumawe memiliki luas, 181, 06 km2 dengan batas sebagai berikut:
- Batas Utara : Selat Malaka
- Batas Selatan : Aceh Utara
- Batas Timur : Aceh Utara
- Batas Barat : Aceh Utara

LUAS WILAYAH

- Kecamatan Blang Mangat 56.12 31.00
- Kecamatan Muara Dua 57.80 31.92
- Kecamatan Muara Satu 55.90 30.87
- Kecamatan Banda Sakti 11.24 6.21

PENDUDUK
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk Aceh Utara (data statistik Kota Lhokseumawe masih bergabung dengan BPS Dati II Aceh utara) hingga akhir tahun 1996 adalah 922.379 jiwa yang terdiri dari 455.598 jiwa laki-laki dan 466.781 perempuan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 1,22 %. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Propinsi Nanggro Aceh Darussalam yang berjumlah lebih kurang 3,5 juta jiwa, berarti ¼ jumlah penduduk Aceh berada di daerah Tingkat II Aceh Utara.

Sebaran dan Kepadatan Penduduk
Rata-rata kepadatan penduduk Daerah Tingkat II Aceh Utara adalah 171 jiwa/km2 (data tahun 1996). Dari data tersebut ternyata penyebaran penduduk dalam kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Utara belum merata dimana yang terdapat masih terdapat pertokoan sedangkan di pedesaan masih sangat jarang penduduknya.

Jumlah penduduk Kota Lhokseumawe dari data terbaru yang didapat adalah 156.478 jiwa (Badan Pusat Statitik)

Tenaga Kerja
Wilayah yang memiliki 3 kecamatan ini juga memiliki karakteristik sendiri untuk masalah tenaga kerja di tiap-tiap kecamatannya. Kegiatan perdagangan misalnya, ramai ditemui di Kecamatan Banda Sakti, daerah dimana Ibukota Lhokseumawe juga berada. Penduduk yang tinggal di kecamatan ini mayoritas menggeluti perdagangan sebagai pekerjaan mereka. Selain perdagangan, perikanan merupakan lapangan usaha lain yang cukup potensial. Ia menjadi lapangan usaha kedua yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

Desa
Berikut akan adalah nama-nama desa di Kota Lhokseumawe,
Nama Mukim Kecamatan Banda Sakti
I. Mukim LhokseumaweSelatan
II. Mukim Lhokseumawe Utara
Nama Desa di Kecamatan Banda Sakti
Kelurahan Kuta Blang
Kelurahan Kota Lhokseumawe
Mon Geudong
Keude Aceh
Kelurahan Simpang Empat
Pusong Lhokseumawe
Lancang Garam
Pusong Baru
Kampung Jawa Baru
Kelurahan Kp Jawa Lama
Hagu Teungoh
Uteun Bayi
Ujong Blang
Hagu Selatan
Kelurahan Tumpok Teungoh
Hagu Barat Laut
Ulee Jalan
Banda Masen


Nama Mukim di Kecamatan Muara Dua

I. Mukim Kandang
II. Mukim Cunda
Nama Desa di Kecamatan Muara Dua
Alue Awe
Blang Crum
Cut Mamplam
Meunasah Mee
Cot Girek Kandang
Mns. Manyang
Mns. Blang
Keude Cunda
Munasah Uteunkot Cunda
Lhokmon Puteh
Meunasah Mesjid
Meunasah Panggoi
Meunasah Paya Bili
Meunasah Alue
Paya Peunteuet
Blang Poh Roh
Paloh Batee

Nama Mukim di Kecamatan Muara Satu
I. Mukim Paloh Timur
II. Mukim Paloh Barat
Nama Desa di Kecamatan Muara Satu
Cot Trieng
Paloh Punti
Ujong Pacu
Meuria Paloh
Meunasah Dayah
Blang Panyang
Padang Sakti
Blang Pulo
Blang Naleung Mameh
Batuphat Timur
Kelurahan Batuphat Barat

Nama Mukim di Kecamatan Blang Mangat
I. Mukim Meuraksa
II. Mukim Peunteuet
III. Mukim Mangat Makmu
Nama Desa di Kecamatan Blang Mangat
Kuala
Blang Cut
Mesjid Meuraksa
Jambo Timu
Tunong
Blang Teueu
Teungoh
Baloy
Blang Peunteuet
Kumbang Peunteuet
Mesjid Peunteuet
Ulee Blang Mane
Keude Peunteuet
Mane Kareung
Asan Kareung
Rayeuk Kareung
Alue Lim
Blang Buloh
Blang Weu Panjau
Jeulikat
Blang Weu Baroh
Seuneubok

EKONOMI

Kondisi Perekonomian Daerah
PDRB perkapita merupakan pembagian antara besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB Perkapita merupakan salah satu indicator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2000 PDRB perkapita Kota Lhokseumawe telah mencapai Rp 3.102.807 yakni meningkat sebesar 9,09% dari tahun sebelumnya (1999) dengan besar PDRB perkapita sebesar Rp 2.844.284 menurut PDRB atas dasar harga berlaku. Jika unsur inflasi dikeluarkan maka PDRB perkapita pada tahun 2000 adalah sebesar Rp 1.234.835.

Menurun minus 0,67% jika dibandingkan dengan tahun 1999 dengan besaran PDRB perkapita Rp 1.226.596.

Pada tahun 2002 kontribusi sektor pertanian pada perekonomian Kota Lhoseumawe masih relative lebih besar yaitu 26,98%, disusul sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 24,77% dan sektor industri pengolahan sebesar 20,74%. Sedangkan sektor lainnya (27,51%) meliputi sektor pengangkutan dan komunikasi, listrik, gas, dan air bersih, bangunan, pertanian, jasa-jasa, keuangan, sektor pertambangan dan penggalian.

DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI
KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2002
Industri Pengolahan 20,74%
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 24,77%
Pertambangan dan Penggalian 0,95%
Bangunan 4,40%
Pengangkutan dan Komunikasi 16,50%
Listrik Gas, dan Air Bersih 0,17%
Jasa – jasa 4,40%
Keuangan 1,09%
Pertanian 26,98%
LHOKSEUMAWE
Keuangan Daerah
Kota Lhokseumawe selain sebagai pusat pemerintahan, pendidikan dan perekonomian juga termasuk menjadi pusat perdagangan. Perusahaan barang dan jasa yang melakukan aktifitas kegiatannya di Kota Lhokseumawe untuk tahun 2001 tercatat sebanyak 775 buah. Selain perusahaan besar, pedagang usaha menengah dan kecil yang berskala mikro tampak mewarnai kehidupan perekonomian di sektor perdagangan yang marak berkembang disebagian besar masyarakat Kota Lhokseumawe.

Secara kuantitas mungkin perkembangan tersebut tidak merupakan masalah, tetapi dari segi kualitas masih perlu dikembangkan dan ditingkatkan melalui penciptaan usaha yang kondusif dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada bagi para pengusaha untuk mampu bersaing dan meningkatkan produksinya dengan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi sumber daya yang tersedia, terutama sumber daya lokal.

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN
Komponen Air Bersih
Pelayanan air bersih di Kota Lhokseumawe dilayani oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Mon Pase Lhokseumawe, sedangkan untuk keperluan
perusahaan/proyek vital dikelola oleh perusahaan yang bersangkutan.

DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA LHOKSEUMAWE
URAIAN SATUAN BESARAN

I. Pelayanan Penduduk
1. Jumlah penduduk Jiwa 156.478
2. Jumlah pelanggan Jiwa 7.824
3. Penduduk terlayani % 5
II. Data Sumber
1. Nama pengelola : PDAM Tirta Mon Pase Lhokseumawe
2. Sistem : -
3. Sistem sumber : sungai dan sumur dalam
4. Kapasitas sumber Lt/dt 63
III. Data Produksi
1. Kapasitas produksi Lt/dt 77
2. Kapasitas desain Lt/dt 96,25
3. Kapasitas pasang Lt/dt 85
4. Produksi aktual m3/th -
IV. Data Distribusi
1. Sistem distribusi : -
2. Kapasitas distribusi Lt/dt -
3. Asumsi kebutuhan air Lt/org/hr 15.647.800
4. Ratio kebutuhan % -
5. Air terjual m3/th -
6. Air terdistribusi m3/th -
7. Total penjualan air Rp -
8. Cakupan pelayanan air % 5
9. Cakupan penduduk Jiwa 7.824
10. Jumlah mobil tangki Unit -
V. Data Kebocoran
1. Kebocoran administrasi % -
2. Kebocoran teknis % 40
Sumber : data PDAM Tirta Mon Pase Lhokseumawe

Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%,
dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk
Kota Lhokseumawe disajikan dalam tabel berikut ini :

Kebutuhan Air Bersih
Kota Lhokseumawe dengan jumlah penduduk 156.478 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 15.647.800 liter/hari. Jumlah ini diperhitungkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 lt/org/hr). Namun PDAM Tirta Mon Pase Lhokseumawe baru dapat memproduksi sebanyak 6.652.800 liter/hari. Sehingga masih dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi sebanyak 8.995.000 liter/hari, atau 104,11 liter/detik.

Komponen Persampahan
Penanganan sampah di wilayah Kotif Lhokseumawe merupakan satu kesatuan dalam sistem. Karena itu untuk tempat pembuangan akhir (TPA) sudah disediakan di Desa Alue Liem Kecamatan Blang Mangat, untuk mengantisipasi meningkatnya volume sampah yang dihasilkan dimasa yang akan datang lokasi TPA yang baru direncanakan berlokasi di Cekungan Rawa, di Kecamatan Kuta Makmur. TPA di lokasi baru tersebut akan dilengkapi dengan sistem pengolahan sampah yang terpadu dengan menggunakan teknologi tepat guna sehingga sistem pengolahan tersebut dapat memberikan manfaat berupa produk pengolahan sampah seperti pupuk kompos, gas bio, serbuk/kaca plastik dan sebagainya.

Pengolahan sampah di Kabupaten Dati II Aceh Utara dikelola oleh Dinas Kebersihan sedangkan untuk Kotif Lhokseumawe di kelola oleh Seksi kebersihan Kotif Lhokseumawe dengan jumlah personil lapangan sebanyak 165 orang. Luas wilayah pelayanan persampahan di 5 (lima) Kecamatan adalah 404 Ha atau sekitar 6 % dari wilayah urban Kotif Lhokseumawe.

DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA LHOKSEUMAWE
I. Data Pengumpulan Sampah
1. Nama pengelola : DKP Kota Lhokseumawe
2. Sistem : integrated system
3. Jumlah penduduk Jiwa 156.478
4. Asumsi produksi sampah Lt/org/hr 469.434
m3/hr 469,43
5. Jumlah sampah m3/hr 205,70
6. Jumlah pelayanan m3/hr 172,50
7. Cakupan layanan geografis Ha 6
8. Cakupan layanan penduduk Jiwa 90.000
9. Ilegal dumping : -
II. Data TPA
1. Jumlah pelayanan TPA m3/hr -
2. Nama TPA : TPA Blang Mangat
3. Status TPA : -
4. Luas TPA Ha 6,50
5. Kapasitas m3 -
6. Umur Tahun -
7. Sistem :open dumping
8. Jarak ke permukiman Km -
9. Incenerator Unit -
10. Nama pengelola : -
III. Data Peralatan TPA
1. Bulldozer Unit -
2. Back hoe Unit -
3. Loader Unit -
4. Shovel Unit -
5. Water tank Unit -
Sumber : kompilasi data
Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka
kebutuhan komponen persampahan Kota Lhokseumawe disajikan dalam tabel
berikut.

Kebutuhan Komponen Sampah Kota Lhokseumawe
Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3
liter/orang/hari, Kota Lhokseumawe dengan jumlah penduduk 156.478 jiwa,
menghasilkan 469,43 m3/hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah
penduduk dikalikan 3/1000 (m3/hr). Namun Kota Lhokseumawe baru dapat
mengelola sebanyak 172,50 m3/hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum
terlayani adalah 296,93 m3/hr.

Komponen Sanitasi / Limbah Cair
Berdasarkan kondisi eksisting program pengembangan prasarana air limbah di Kotif Lhokseumawe, khususnya di Kecamatan Banda Sakti pengolahan air limbah direncanakan menggunakan perpipaan, meskipun sampai saat ini pengolahan air limbah rumah tangga di Wilayah Kotif Lhokseumawe masih memakai septitank. Karena pengolahan air limbah secara intensif dan berkesinambungan di Kotif Lhokseumawe dan Kabupaten Dati II Aceh Utara sampai saat ini belum ada, maka pengolahan air limbah dilakukan oleh masing-masing rumah tangga. Sedangkan fasilitas umum lainnya seperti MCK, mobil tinja untuk keperluan penduduk diupayakan secara swadaya oleh masing-masing rumah tangga.

Berdasarkan data yang ada, angka pemakai jamban yang memenuhi syarat masih cukup rendah, boleh dikatakan pelayanan yang ada di wilayah perkotaan saat ini tingkat sedang. Secara garis besar lebih kurang 36 % penduduk Kota Lhokseumawe telah memiliki jamban keluarga maupun jamban bersama, namun relatif belum memenuhi syarat. Sebab itu untuk jasa pelayanan mobil tinja cukup terbuka peluang bagi swasta dalam penyediaannya. Untuk produksi limbah, setiap manusia diasumsikan memproduksi limbah cair sejumlah 0,2 lt/org/hr. Angka ini merupakan kebutuhan ideal dari setiap penduduk pada kelas kota sedang. Sehingga didapatkan asumsi produksi limbah di Kota Lhokseumawe ini sejumlah 31.296 lt/hr dari hasil perhitungan kebutuhan ideal produksi limbah setiap manusia dikalikan dengan jumlah penduduk Kota Lhokseumawe.

Komponen Drainase

Kondisi Kota Lhokseumawe umumnya daratan pantai yang memiliki kemiringan rata-rata 0-3%, Daerah perbukitan terdapat di bagian Selatan Selat Malaka wilayah Kecamatan Muara Dua dengan ketinggian 12-40 m (kemiringan 3-8%) diatas permukiman air laut.

Siklus pasang surut Selat Malaka terjadi dua kali sehari dengan tertinggi dan terandah 1,70 meter, berdasarkan kondisi tersebut maka daerah sebelah utara terutama sekitar Kecamatan Banda Sakti rawan genangan terhadap pasang surut air laut, dan merupakan daerah potensial banjir/genangan baik genangan periodic maupun genangan permanen. Sedangkaan di Kecamatan lainnya (KecamatanMuara Dua, Blang Mangat, Muara Batu dan Dewantara) tidak termasuk daerah rawan banjir.

Komponen Jalan
Pengelolaan jalan di kota ini dikelola oleh Sub Dinas Bina Marga Kota Lhokseumawe. Karena data yang didapatkan kurang lengkap maka tidak diketahui pula bagaimana kondisi jalan yang ada di kota ini. [Masriadi/ dbs]

Sumber data
Badan Pusat Statistik (BPS) Lhokseumawe Tahun 2006
Kliping Majalah, Artikel dan Koran, Tahun 2006-2007

Publis Oleh Dimas Sambo on 23.18. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

1 komentar for "PROFIL KOTA LHOKSEUMAWE"

  1. GAMES POKER & DOMINO ONLINE TERBESAR DI ASIA
    BANDAR Q | DOMINO 99 | ADU Q | BANDAR POKER | POKER | CAPSA SUSUN | SAKONG

    MEMBERIKAN BONUS TERBESAR !!
    - CASHBACK 0.3%
    - REFFERAL 15%
    - JACKPOT !!
    - MINIMAL DEPOSIT & WITHDRAW 20RB
    - BEST SERVER FOR GAMBLING NO ROBOT !
    - PLAYER VS PLAYER
    - FAST PROSES !
    - CS ONLINE 24 JAM


    TUNGGU APA LAGI ? AYOO SEGERA BERGABUNG BERSAMA KITA
    JANGAN LUPA AJAK TEMAN - TEMANNYA SEKALIAN YAA www.JuraganQQ.net

    - SALAM KAYEEH JURAGANQQ -

Posting Komentar

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added