MOST RECENT

|

Lakon Bunglon

AKU seakan tak punya gigi dan nyali. Mengadapi dunia yang fana dan khilaf akan kebodohan. Merasa cerdas, namu sadar di akhir tak kan berarti. Aku tau, ini semua kebodohan dan ketololan yang tak bisa kumaafkan. Tak bisa kubayangkan sebelumnya. Tak pernah kuimpikan dan tak pernah kuinginkan.


Awalnya selalu indah. Begitu kata ibu. Akhirnya belum tentu, begitu kala bibiku. Tempatku selama ini bermeditasi soal hati. Ah, begitu bodohkan aku. Ya, mungkin. Aku selalu menganggap semua orang jujur. Tak ada pendusta. Bila aku tak pernah menyakitinya. Tapi, kali ini, sejarah burukku terulang kembali.


Aku tak bisa melupakan kenangan pahit delapan tahun lalu. Disaat aku kehilangan semuanya. Hanya duduk sendiri dibangku kosong. Di ruang-ruang kampus yang mengumpat kebodohan. Diruang yang katanya penuh angan dan cita para mahasiswa. Aku begitu tolol waktu itu. Begitu dungu. Sehingga, ketika aku tersentak, aku sadar, semuanya sudah tak ada.


Buruk. Dan aku terpuruk. Dua tahun kupulihkan diri dengan menghabiskan puluhan batang pena dan ribuan lembar kertas. Dua tahun kukuburkan semua kenangan dalam luka yang menganga. Dua tahun kutenggelamkan semua cita dan asaku. Dua tahun pula aku tenggelam dalam semua hiruk pikuk dunia. Ah, ketika aku sadar, aku berada di dunia berbeda. Kata orang tua, tak ada gunanya menyesal. Jalan masih panjang, tak ada guna pula berkeluh kesah. Dunia pelu ditaklukkan.


Kucoba menundukkan dunia. Berhasil untuk ukuranku. Tapi, hanya satu tahun. Delapan tahun lalu aku terpuruk dan kini terpuruk lagi. Aku tenggelam kembali. Dalam penipuan yang berbeda. Begitu bodoh aku bisa ditipu. Ah, aku sadar, ternyata tak semua manusia yang kuanggap jujur itu baik. Tak semuanya. Lakon bunglon, masih terjadi di dunia ini. Dan, aku kecewa. Bunglon, kembali menghempaskanku. Aku sadar, ini tak berarti. Dan, aku kembali bermeditasi. Jenuh aku dengan semua ini. Haruskah kuakhiri? [masriadi sambo].

Publis Oleh Dimas Sambo on 05.49. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added