MOST RECENT

|

UKM Sulit Susun Laporan Keuangan

Independen Lhoksukon

Usaha kecil dan menengah (UKM) di Aceh Utara kesulitan menyusun laporan keuangan, karena umumnya tidak dibekali dengan pengetahuan menyusun laporan pemasukan, pengeluaran dan tak paham membuat laporan rugi-laba. Hal itu terungkap dalam survey terhadap 30 UKM di Aceh Utara, Rabu (3/12). “Banyak UK M yang tak paham membuat laporan keuangan,” ungkap Manajer Pusat Informasi dan Pengembangan Bisnis (Pinbis) Kota Lhokseumawe, Sutan Febriansyah.

Dia menyebutkan, seharusnya pemerintah memberikan pengetahuan yang cukup tentang penyusunan keuangan pada para UK M di kabupaten itu. “Penyusunan keuangan itu penting. Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan usaha itu,” kata Sutan. Arus cash flow (jalur kas masuk dan keluar) juga tak mampu disusun dengan baik. Umumnya, pelaku UKM masih menghitung pemasukan, pengeluaran dan biaya bahan baku dengan cara manual. Tanpa pencatatan jelas.

Hal itu diakui Fauzi, pemilik UKM Peci Aceh, di Geudong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Dia mengatakan sejauh ini, dia tidak pernah mencatat dengan rapi jalur kas masuk dan keluar usahanya. Padahal, usaha itu telah berkembang dan mengirimkan peci Aceh ke berbagai daerah di Indonesia. ”Belum. Kami masih menghitung dengan ingatan saja.

Tak membuat laporan keuangan,” kata Fauzi. Untuk meningkatkan kemampuan UKM dalam membuat laporan keuangan sesuai format akuntansi, Pinbis Lhokseumawe, dalam waktu dekat ini akan mengadakan pelatihan terhadap 30 UKM yang telah disurvei. ”Kita akan bantu agar mereka bisa menyusun laporan keuangan dengan baik. Kita bantu berikan pelatihan book keeping (pelatihan keuangan) dalam waktu dekat ini,” sebut Sutan. [masriadi sambo]

Publis Oleh Dimas Sambo on 22.54. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "UKM Sulit Susun Laporan Keuangan"

Posting Komentar

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added