Empat Pria Bersenpi Gagal Rampok Toko Emas
LHOKSUKON - Empat pria bersenjata api (senpi), Senin (24/1) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, gagal merampok sebuah toko emas di Lhoksukon, Aceh Utara. Kegagalan itu disebabkan para pelaku telanjur melihat ada seorang polisi berbaju dinas di dalam toko emas yang sedang mereka incar.
Toko Emas Subur Baru, demikian nama toko emas itu, milik Zulkarnaini (45). Letaknya di Jalan Cut Meutia, Desa Keude Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara. Saat kawanan perampok itu datang, situasi di toko itu dan sekitanya masih ramai. Warga serta tukang becak parkir di daerah itu, sehingga kelihatan ramai.
Dalam keadaan ramai seperti itu, menurut saksi mata kepada Serambi kemarin, empat pria yang masing-masing menenteng sepucuk senpi laras panjang, datang dari arah Jalan Cut Meutia.
Saat berada di depan Toko Emas Subur Baru, kawanan perampok itu berhenti. Lalu mereka turun, hendak menghampiri toko emas yang saat itu dijaga pemiliknya, Zulkarnaini.
Namun, di dalam toko, selain Zulkarnaini juga ada seorang polisi dari Polres Aceh Utara yang sedang duduk. Melihat ada polisi berpakaian dinas, si perampok ini pun langsung kabur. Mereka lari sambil menenteng empat senpi laras panjang. Namun, belum diketahui apa jenisnya, meski pelaku sempat melepaskan tembakan ke udara.
“Setelah itu pelaku kabur ke arah Kecamatan Lapang, Aceh Utara,” sebut saksi mata. Masyarakat terkejut dan trauma mendengar suara tembakan itu. Usai kejadian, puluhan polisi dari Polsek Lhoksukon dan Polres Aceh Utara, langsung turun ke lokasi kejadian. Ditemukan dua proyektil peluru.
Sementara itu, pemilik toko, Zulkarnaini dan keluarganya terlihat trauma atas kejadian itu. Emas yang awalnya disusun rapi di rak toko langsung dia amankan ke dalam tokonya.
Zulkarnaini gelisah dan ketakutan. Ketika dimintai keterangan oleh polisi, Zulkarnaini terlihat gugup dan gemetar. “Saya masih takut. Ini kejadian kedua kali yang menimpa keluarga saya. Januari 2009 lalu, toko saya juga dirampok,” sebut Zulkarnaini. Benar, toko itu juga dirampok kawanan yang menggunakan senpi tahun 2009. Saat itu, Tirahmah, istri Zulkarnaini, meninggal di lokasi kejadian.
Tiga sepmor disita
Kapolres Aceh Utara, AKBP Farid BE, yang dihubungi terpisah menyebutkan dirinya sedang berada di lapangan untuk memimpin perburuan para pelaku perampokan. “Saya sedang di lapangan, memimpin langsung perburuan pelaku. Ini kriminal murni. Kita terus buru dan persempit ruang gerak para pelaku,” sebut Kapolres. Dia juga telah memerintahkan seluruh jajaran polsek di kecamatan untuk siaga dan berjaga-jaga di setiap persimpangan.
Amatan Serambi di lapangan, sejumlah polisi menggunakan senjata laras panjang berada di setiap persimpangan di Kecamatan Lapang, Lhoksukon, dan Kecamatan Tanah Pasir. Mereka siaga dan sangat awas melihat orang yang melintas. “Semoga saja dalam waktu dekat pelakunya bisa kami tangkap. Mohon dukungan informasi dari masyarakat,” ujar Kapolres.
Kapolres bersama Dandim Aceh Utara, Letkol CZI Wakhyono berikut sejumlah personelnya, bersama-sama mengejar perampok bersenpi itu hingga pukul 20.30 WIB tadi malam. Dalam pengejaran yang tak kenal lelah itu polisi berhasil menemukan tiga unit sepeda motor (sepmor) yang diduga dipakai kawanan perampok itu saat beraksi hendak menjarah toko emas.
Menurut Farid, personel polisi yang dibantu TNI terus menguber pelaku dan menyisir daerah-daerah yang dicurigai. Namun, hanya tiga unit sepmor perampok yang berhasil disita. Ketiganya ditinggal pergi pengendaranya di kawasan tambak, sekitar empat kilometer ke arah utara Kota Sampoiniet, Baktiya.
“Polisi dan TNI sedang mengejar pelaku dengan memblokir daerah tertentu. Namun, kendalanya gelap pada malam hari, sehingga membatasi jarak pandang,” kata Farid. Dia tambahkan, polisi melakukan pengejaran ke areal tambak dan kebun kelapa masyarakat, karena ada warga yang menginformasikan bahwa kelompok bersenpi itu sempat terlihat di dua lokasi itu, setelah melarikan diri dari Lhoksukon. (ib/c46)
Akses m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda.