MOST RECENT

|

Menuju Sekolah Berstandar Internasional


MATAHARI membakar bumi. Sejumlah murid SDN 2 Lhoksukon, Aceh Utara terlihat mulai ke luar dari ruang kelas seiring berakhirnya waktu belajar mengajar. Senyum gembira bocah terlihat jelas saat tahu orang tuanya sudah menunggu di gerbang sekolah.

SD yang dibangun tahun 1955 merupakan sekolah favorit di kecamatan itu. Saat dibangun, sekolah itu hanya memiliki tiga ruangan dengan fasilitas seadanya. Seiring perjalanan waktu, sekolah itu pun mulai berbenah. Kini, sekolah yang berlokasi di Desa Keude Lhoksukon itu memiliki 18 guru yang telah menerapkan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan (pakem).

Saat ini, SD itu memiliki 511 murid. Tiap tahun, animo masyarakat mendaftarkan anaknya ke sekolah itu cukup banyak. Tapi, karena ruangan terbatas, terpaksa ditolak. SD tersebut kini memiliki 17 ruang belajar, perpustakaan dengan koleksi buku pelajaran 3.000 buku, dan semua pelajaran dilengkapi alat peraga.

“Kalau pelajaran yang membutuhkan proyektor agar mudah dipahami siswa, kami gunakan proyektor. Misalnya, pelajaran IPS untuk memperlihatkan bentuk detail peta pulau-pula di Indonesia, kami gunakan proyektor,” jelas Kepala SDN 2 Lhoksukon, Dra Azizah didampingi bendaharanya, Mawarni.

Dengan fasilitas yang ada, lanjutnya, sejak tahun 2008 sekolah itu berstatus sekolah standar nasional. Ditambahkan, sejak awal tahun 2011 pihaknya telah mengusulkan agar sekolah itu menjadi Rintisan Sekolah Berstandard Internasional (RSBI). “Kami harap, ke depan sekolah ini bisa jadi RSBI. Sehingga, ada satu sekolah di ujung timur Aceh Utara yang bagus dan berstandard internasional,” pungkas Azizah. Semoga! * masriadi sambo

Publis Oleh Dimas Sambo on 21.56. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Menuju Sekolah Berstandar Internasional"

Posting Komentar

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added