MOST RECENT

|

Dari Bangunan Kayu Hingga Kubah Biru


PEMBANGUNAN Masjid Baiturrahim Lhoksukon, Aceh Utara dimulai 1972 dan rampung tahun 1980. Pembangunan masjid ini dipimpin Tgk H Ibrahim Bin H Ya’qub dan didukung ulama setempat Abu Sulaiman (Abu di  Dayah), Tgk Abu Basyah, Tgk Ismail Aziz, Tgk Kasem Usman, Tgk Thaeb Usman, Tgk Ismail Bin Dayah. Lokasi pembangunan masjid merupakan tukar guling sekolah rakyat (kini SDN 3 Lhoksukon). Lokasi tersebut dipilih karena berada di pinggir jalan Medan-Banda Aceh dan terpaut 200 meter dari pasar Lhoksukon.

Awalnya, luas masjid ini hanya 8.900 meter persegi, bangunan masjid berkontruksi kayu, dengan satu kubah tunggal. Lalu, pada tahun 2004, paska pemindahan ibukota Aceh Utara dari Lhokseumawe ke Lhoksukon, pengurus masjid sepakat merenovasi masjid berkubah biru itu.

Dana renovasi masjid menggunakan APBK Aceh Utara dan sumbangan masyarakat. Arsitektur masjid meniru gaya masjid-masjid di Timur Tengah, dengan enam tiang raksasa yang menopang kubah induk dan dikelilingi empat buah kubah kecil plus empat menara yang  mengelilingi kubah induk.

Pada tahun 2007, Pemkab Aceh Utara meresmikan masjid tersebut menjadi Masjid Agung Baiturrahim Lhoksukon. Kini, bangunan masjid telah rampung. Bagian dalam masjid berkapasitas 4.000 jamah itu didominasi kaligrafi araf berwarna kuning keemasan. Sedangan bagian luar didominasi warna biru dipadupadan dengan warna mutih mencolok.

Bagian dalam masjid terdapat sejumlah kitab, buku agama dan Al Quran. “Kini, kami sedang berusaha melakukan perluasan halaman masjid. Karena halaman masjid saat ini sempit,” sebut Imam Besar Masjid Agung Baiturrahim, Tgk Jamaluddin Is.
Suasana di dalam masjid terasa sangat senyuk dan nyaman. Dilengkapi dengan air conditioner (AC) dengan kipas angin di sejumlah sudut ruangan. Kini, masjid tersebut terlihat sangat indah dan megah, membuat nyaman jamaah untuk menunaikan ibadah di dalam masjid tersebut. (serambi/masriadi sambo)

Publis Oleh Dimas Sambo on 04.00. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Dari Bangunan Kayu Hingga Kubah Biru"

Posting Komentar

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added