MOST RECENT

Dokter Cilik Ingin Jadi Dokter Ahli


GADIS cilik itu sedang belajar di ruang kelasnya. Tak lama kemudian, bel tanda istirahat berbunyi. Dia pun bermain bersama teman-temannya. Itulah Hayati Kautsarah.

Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Maimun dan Selmi ini telah mengukir sejumlah prestasi. Dia meraih juara satu dokter cilik se-Aceh tahun 2009.
Selain itu, dia juga meraih juara dua lomba kaligrafi se-Aceh Utara tahun 2008. Kemudian, dara yang gemar mengikuti drumband ini meraih juara tiga, kategori gita pati drumband se-Aceh. Prestasi akademik Hayati pun sangat baik.

Sejak kelas satu sampai kelas enam saat ini, dia meraih rangking satu. Lalu, apa cita-cita Hayati? “Saya ingin jadi dokter spesialis anak,” ujar Hayati.
Selain ingin menjadi dokter spesialis anak, Hayati juga ingin melanjutkan pendidikan di pesantren modern. Dia ingin memperdalam pengetahuan bahasa Inggris dan ilmu agama secara bersamaan.

“Sekarang saya les bahasa Inggris di rumah. Selain itu ingin masuk pesantren juga. Setamat MIN, ayah saya berjanji akan memasukkan saya di Pesantren Modern Bustanul Ulum Langsa,” ujarnya.
Selain itu, setiap malam Hayati belajar mengaji di salah satu balai pengajian di desanya. “Saya belajarnya setelah selesai mengaji. Pokoknya saya harus banyak membaca, dari Koran sampai buku pelajaran. Biar pengetahuan saya bertambah banyak,” jelasnya.

Hayati terus belajar. Angannya melambung, ingin menjadi dokter spesialis anak. Bisa membantu menyembuhkan penyakit anak-anak di Indonesia, tentu sebuah cita-cita yang mulia. Semoga! * masriadi sambo

04.24 | Posted in , | Read More »

Guru yang Aktif di Majelis Taklim


PAGI itu Drs Hamdani A Jalil sedang mengitari kompleks MIN Lhoksukon, Aceh Utara. Sesekali dia berhenti, memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas. Sebelum menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Hamdani sempat menjadi guru honorer di sejumlah sekolah seperti MAN Matangkuli dan MAN Lhoksukon.

“Selesai kuliah di IAIN Sumatera Utara tahun 1999, saya menjadi tenaga honorer selama lima tahun di dua sekolah itu,” ujar Hamdani. Kini, Hamdani menjadi seorang guru berprestasi sekaligus kepala MIN Lhoksukon. Tahun 2005, dia meraih juara satu guru berprestasi tingkat madrasah di Aceh Utara. Lalu, pada lomba sejenis di tingkat provinsi, Hamdani meraih juara dua.

“Saya terus belajar, membaca buku dan koran guna meningkatkan pengetahuan. Saya ingin segera menyelesaikan pendidikan magister saya di IAIN Ar Raniry. Semoga tahun ini bisa selesai,” sebut Hamdani.
Kegigihan Hamdani belajar membuahkan hasil. Pada tahun 2008, salah satu lembaga internasional yaitu Save The Children, mempercayakan Hamdani menjadi salah satu fasilitator di lembaga itu. Tugasnya memberikan pemahaman pada guru untuk mencari pendapatan lain di luar gaji.

“Tentu selepas jam sekolah. Sehingga, pendapatan guru juga bertambah di luar gaji. Kewajiban sebagai guru juga tidak boleh ditinggalkan. Tidak ada salahnya, guru menjadi wirausaha,” jelasnya.
Selain sibuk menjalankan aktivitas di sekolah, Hamdani juga aktif di lembaga sosial. Seperti ketua majelis taklim, serta ketua majelis adat aceh (MAA) dan sekretaris Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Tanah Luas. “Sedikit ilmu yang saya miliki ini harus berguna bagi masyarakat. Saya terus membagikan ilmu yang sedikit itu di berbagai forum,” pungkas Hamdani. * masriadi sambo

04.21 | Posted in , | Read More »

Madrasah Favorit di Wilayah Timur


SEJUMLAH murid sedang bermain di halaman depan MIN Lhoksukon, Aceh Utara. Madrasah tersebut berdiri tahun 1976 dan merupakan madrasah tertua di Kecamatan Lhoksukon. MIN itu baru dinegerikan pada 20 Oktober 1984. Kini, madrasah tersebut mengantongi akreditasi ‘B’ dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain itu, madrasah tersebut kini menjadi madrasah favorit di wilayah timur Aceh Utara.

Murid yang menimba ilmu di madrasah itu berasal dari Kecamatan Lhoksukon, Lapang, Cot Girek, dan sebagian kecil Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. Kini, madrasah itu memiliki 489 murid.

“Alhamdulillah, berkat kekompakan guru dan wali murid, kini MIN ini menjadi sekolah favorit. Kami terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan,” ujar Kepala MIN Lhoksukon, Hamdani A Jalil.
Ditambahkan, kini pihaknya memiliki 26 guru dan 70 persen di antaranya telah mengikuti program pembelajaran kreatif, aktif dan menyenangkan (Pakem).

“Kami memiliki 12 ruang kelas. Seluruh guru harus mampu memberikan pelajaran dengan cara-cara yang ringan dan menyenangkan. Sehingga, murid bisa memahami pelajaran dengan mudah,” terang Hamdani.
Selain itu, pihaknya juga membuat dekorasi ruangan belajar seindah mungkin dan menempel aneka replika tumbuhan, buah-buahan di dinding kelas. Tujuannya, agar murid merasa nyaman di ruang kelas.

“Selama ini, seratus persen murid kami lulus ujian akhir nasional. Ke depan kami harap mutu lulusan sekolah ini makin baik. Indikatornya, murid sekolah ini lulus di sekolah favorit di Aceh Utara, Lhokseumawe dan kabuapaten lain,” pungkas Hamdani.
* masriadi sambo

04.19 | Posted in , | Read More »

Siswa Paling Minati Pramuka


SORE itu sejumlah siswa SMAN 3 Putra Bangsa, Lhoksukon, Aceh Utara atau juga dikenal dengan SMA Unggul sedang mengikuti suatu kegiatan ekstrakurikuler yaitu latihan pramuka. Pramuka memang menjadi satu ekstrakurikuler (eskul) paling diminati siswa sekolah itu.

Selain itu, juga ada eskul lain yaitu sepakbola dan bolavoli. Untuk terlaksana dengan baik, pihak sekolah menyediakan pelatih khusus untuk dua cabang olahraga ini. “Kami mendatangkan pelatih khusus dari luar sekolah. Sehingga, anak-anak berlatih bisa maksimal. Kami ingin, selain kemampuan akademik siswa di sekolah ini juga terampil di bidang olahraga yang digemarinya,” jelas Kepala SMAN 3 Putra Bangsa, Zulkarnaini.

Dikatakan, pihaknya juga membuka klub pencak silat Merpati Putih di sekolah itu. “Khusus pencak silat, siswa ini memang berkiblat pada Merpati Putih di Lhokseumawe. Jadi, pelatihnya juga berasal dari perguruan Merpati Putih,” timpalnya.

Selain olahraga, sambung Zulkarnaini, pihaknya juga mendirikan sanggar Nasyid Al Jauzah. Sanggar ini umumnya diminati pelajar putri. “Guru kesenian menyeleksi secara khusus bagi siswa yang ingin masuk ke sanggar ini. Tujuannya agar siswa yang masuk ke kelompok tersebut memiliki keinginan yang kuat untuk berlatih di bidang seni,” kata Zulkarnaini.

Disebutkan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara untuk membentuk Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah itu. “Untuk sementara, kami hanya mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang ada. Mereka berlatih dalam seminggu dua kali yang jadwalnya disesuaikan dengan waktu pembina masing-masing. Ke depan, jika ada minat siswa di bidang lain kita akan bentuk kelompok ekstrakurikuler lain,” pungkasnya. * masriadi sambo

00.21 | Posted in , | Read More »

Benahi Sekolah untuk Prestasi Terbaik


SEJUMLAH siswa SMAN 3 Putra Bangsa, Lhoksukon, Aceh Utara, terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang sedang berolahraga dan ada pula yang sedang mengikuti proses belajar mengajar. Sekolah milik Pemkab Aceh Utara yang didirkan Juli 2004 awalnya bernama SMA Persiapan Unggul. Lalu, berubah jadi SMAN 3 Putra Bangsa. Sekolah ini merupakan sekolah unggul sekaligus sekolah percontohan untuk SMA di kabupaten itu.

“Sampai tahun 2010, kami sudah meluluskan empat angkatan. Selama ini masyarakat lebih mengenal sekolah ini dengan sebutan SMA Unggul dibanding nama sekarang,” sebut Kepala SMAN 3 Putra Bangsa, Zulkarnaini MPd.

Kini, sebutnya, sekolah itu memiliki 12 ruang kelas, laboratorium atau lab (bahasa, IPA, kimia, fisika, biologi, dan laboratorium komputer). “Hasilnya, sejauh ini semua siswa kami lulus ujian nasional dan saat mengikuti perlombaan baik di Aceh Utara maupun provinsi, siswa kami selalu mendapat juara. Ini prestasi yang sangat membanggakan kami,” jelasnya.

Pun demikian, lanjut Zulkarnaini, pihaknya terus berbenah. “Semua guru sudah mahir melaksanakan program pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Sekarang, kami sedang membenahi sistem belajar, agar mudah dipahami murid,’ timpal Zulkarnaini. Ditambahkan, pihaknya juga telah memiliki sepuluh guru yang menamatkan program magister disejumlah perguruan tinggi di Indonesia. “Kami terus berbenah. Mengevaluasi segala kekurangan kami. Harapan kami, ke depan sekolah ini semakin maju dan meraih prestasi terbaik,” harapnya. Semoga! * masriadi sambo

00.20 | Posted in , | Read More »

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added